Menceritakan tentang seorang pria yang hobinya JJM ke club malam, memiliki penampilan yang urakan dan tinggal di dalam sebuah mobil van yang bernama Dante. Dante tinggal di sebuah kota yang bernama Limbo City, sebuah kota metropolitan yang dikuasai oleh Demon, karena kita bisa melihat sebuah tower raksasa berdiri di antara bangunan di Limbo City. Menara tersebut merupakan tempat tinggal Mundus, the king of Demon sekaligus orang yang bertanggung jawab atas kehancuran keluarga Sparda. Dia berencana untuk menguasai dunia, tapi ada sesuatu yang mengganjal dirinya, yaitu Son of Sparda a.k.a Dante.
Story yang dihadirkan sangat menarik. Dari sini kita bisa melihat bahwa sebelumnya Dante dan saudara kembarnya Vergil sempat bekerja sama untuk menghancurkan Mundus, namun ada sesuatu hal terjadi yang membuat mereka harus berpisah. Jika dikaitkan dengan seri sebelumnya, cerita ini tidak baegitu merusak seri sebelumnya. Meskipun begitu tetapi tetap ada kesimpangsiuran cerita, terkait Eva yang ternyata dalam game ini dia seorang Angel, padahal di cerita sebelumnya pernah disebutkan bahwa dia merupakan seorang human. Setting waktu dan tempat sangat menarik, berbeda dari game DmC sebelumnya. Sebuah kota metropolitan, yang didalamnya terdapat pabrik, stasiun televisi, club malam, dan polisi setempat pun ikut terlibat dalam game ini.
Senjata baru dengan gaya baru
Meskipun gameplay yang dihadirkan masih sama dengan seri DmC sebelumnya, yaitu membasmi para demon dan mencari jalan untuk menyelesaikan chapter. Diantaranya adalah weapon. Di sini Dante memiliki tiga jenis senjata, yaitu Normal Weapon (Rebillion), Demon Weapon dan Angel Weapon. Dari ketiga jenis senjata itu, masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Untuk Normal Weapon, senjata ini terkesan balance (sesuai namanya). Untuk Angel Weapon, senjata ini memiliki damage yang rendah, namun memiliki kecepatan yang luar biasa. Sedangkan untuk Demon Weapon, senjata ini terkesan lambat untuk diayunkan, namun damage yang dihasilkan lebih besar dari yang lainnya.berikut senjata senjata yang ada pada DMC :
Default Weapon :
Rebellion |
Rebellion adalah merek dagang pedang Dante, dan senjata default pada awal DMC: Devil May Cry.
Ebony & Evory |
Senjata yang tersedia melalui perkembangan alami.
Osiris adalah senjata Angelic pertama yang tersedia untuk Dante.
Aquila |
Aquila adalah senjata Angelic di gudang Dante. Mereka adalah sepasang shuriken seperti proyektil, memancarkan gelombang energi ketika dilemparkan.
Demon Weapon :
Eryx adalah set sarung tangan yang mampu menangani kerusakan besar ke satu target. Setiap serangan dapat dikenakan biaya untuk efek yang lebih
besar.
Eryx |
Eryx adalah set sarung tangan yang mampu menangani kerusakan besar ke satu target. Setiap serangan dapat dikenakan biaya untuk efek yang lebih
besar.
Arbiter |
Arbiter adalah senjata setan pertama di pembuangan Dante.
Alur cerita game
Untuk alur gameplay, mungkin alur ini cenderung linier, dengan kata lain kita tidak perlu bolak-balik menuju suatu tempat untuk ke tempat berikutnya dari chapter ke chapter (kecuali chapter 2). Namun yang menariknya disini ada dua buah alat yang membantu Dante untuk mencapai jalan, yaitu Demon Ophion dan Angle Ophion. Kegunaannya sedernaha, Demon Ophion membantu Dante menarik sesuatu untuk membuka jalan, sedangkan Angel Ophion membuat Dante tertarik pada benda yang dituju (Equip ini bisa juga dipakai pada musuh). Selain itu juga selama perjalanan ada banyak jalan rahasia yang isinya tempat Key untuk membuka pintu Secret Mission dan Lost Soul.
Grafik yang bagus
Pastinya, setiap game dari tahun ke tahun mau tidak mau harus berkembang dan memiliki grafis semakin bagus. Hal ini juga berlaku untuk game Devil may Cry. Game ini memiliki kualitas grafis yang mantap dan bisa berjalan di 60 FPS alias developer tidak menguncinya di 30 FPS. Detail dari monster dan lingkungan pun terbilang mantap. Pada intinya, game ini tidak memiliki grafis yang memalukan untuk game se-generasinya.
Cara membunuh monster dengan asik
Satu lagi yang mantap, yang membuat kita menikmati setiap ayunan senjata Dante dalam membasmi para demon’s scum, Music. Backsound yang dihadirkan oleh Ninja Theory untuk game ini benar-benar keren. Musik Rock yang disajikan sangat sesuai denga suasana dan keadaan Dante yang sekarang. Musik yang dibawakan oleh Noisia, musisi asal Belanda ini bisa membuat kita semakin menikmati game di dalamnya.
Untuk alur gameplay, mungkin alur ini cenderung linier, dengan kata lain kita tidak perlu bolak-balik menuju suatu tempat untuk ke tempat berikutnya dari chapter ke chapter (kecuali chapter 2). Namun yang menariknya disini ada dua buah alat yang membantu Dante untuk mencapai jalan, yaitu Demon Ophion dan Angle Ophion. Kegunaannya sedernaha, Demon Ophion membantu Dante menarik sesuatu untuk membuka jalan, sedangkan Angel Ophion membuat Dante tertarik pada benda yang dituju (Equip ini bisa juga dipakai pada musuh). Selain itu juga selama perjalanan ada banyak jalan rahasia yang isinya tempat Key untuk membuka pintu Secret Mission dan Lost Soul.
Grafik yang bagus
Pastinya, setiap game dari tahun ke tahun mau tidak mau harus berkembang dan memiliki grafis semakin bagus. Hal ini juga berlaku untuk game Devil may Cry. Game ini memiliki kualitas grafis yang mantap dan bisa berjalan di 60 FPS alias developer tidak menguncinya di 30 FPS. Detail dari monster dan lingkungan pun terbilang mantap. Pada intinya, game ini tidak memiliki grafis yang memalukan untuk game se-generasinya.
Cara membunuh monster dengan asik
Main lagi dan lagi
Sama seperti game Devil may Cry sebelumnya, setelah gamer menamatkan game ini, akan ada difficulty baru yang menantang anda untuk bermain lagi. Jika gamer seorang professional dalam game Devil may Cry, maka gamer akan merasa sangat tertantang untuk memainkan game ini kembali, karena ada difficulty baru yang bisa membuat gamer ‘gila’, Hell and Hell. Hell and Hell merupakan tingkat kesulitan, yang dimana gamer harus membasmi musuh, dengan catatan Dante tidak boleh terluka sedikit pun.
Kesimpulan
Pada akhirnya Ninja Theory mampu membuktikan pada para gamer dan para reviewer yang ada di muka bumi ini bahwa game buatannya bisa bersaing dengan yang lain dan tidak akan mengecewakan. Kemudian kita memainkannya dan ternyata mereka benar.
0 comments:
Post a Comment