Cerita dimulai saat jagoan utama terbangun di suatu tempat yang bernama “Fade“. Baru saja ia bangun, ia langsung dikejar oleh monster-monster sebelum akhirnya diselamatkan oleh cahaya yang terang. Baru saja keluar dari dunia paralel tersebut, ia langsung dipenjara dan diinterogasi oleh Cassandra yang mengungkapkan bahwa terjadi ledakan di tengah-tengah Majelis Perundingan para penyihir dan templar. Kedua kubu ini memang telah lama saling berperang dan Majelis tersebut merupakan harapan agar mereka bisa mencapai kompromi damai. Singkat kata, perundingan damai pun gagal berkat aksi terorisme itu.bersamaan dengan ledakan tersebut tercipta “Rift” di mana-mana, yakni keretakan batas antar dimensi nyata dan Fade. Dari Rift ini iblis-iblis bermunculan dan Thedas – benua latarDragon Age – makin dilanda kekacauan. Semua orang mencari kambing hitam, dan tersangka utamanya adalah sang jagoan, satu-satunya yang selamat dari insiden itu.
Sayang, sang jagoan ternyata tidak ingat sama sekali apa yang sebenarnya terjadi di dalam Majelis Perundingan. Yang lebih mengherankan lagi, entah bagaimana ia mendapat kekuatan untuk menutup Rift. Jadilah sang tokoh utama sosok yang dibutuhkan. Dengan kekuatan politiknya sebagai Tangan Kanan dari “Divine” – pemimpin keagamaan di Thedas – Cassandra membentuk pasukan Inkuisisi dan mengangkat sang protagonis menjadi simbol, juru selamat yang membawa angin perubahan. Tentunya ini gerakan yang menuai kontroversi, dengan pihak-pihak yang mengecam pasukan Inkuisisi sebagai pendosa, sementara pihak lain justru mengelu-elukan sang jagoan sebagai nabi. Di tengah hiruk-pikuk ini, tetap kita harus mencari tahu siapa dalang sesungguhnya di balik kasus peledakan Majelis tersebut.
Gameplay
Sayang, sang jagoan ternyata tidak ingat sama sekali apa yang sebenarnya terjadi di dalam Majelis Perundingan. Yang lebih mengherankan lagi, entah bagaimana ia mendapat kekuatan untuk menutup Rift. Jadilah sang tokoh utama sosok yang dibutuhkan. Dengan kekuatan politiknya sebagai Tangan Kanan dari “Divine” – pemimpin keagamaan di Thedas – Cassandra membentuk pasukan Inkuisisi dan mengangkat sang protagonis menjadi simbol, juru selamat yang membawa angin perubahan. Tentunya ini gerakan yang menuai kontroversi, dengan pihak-pihak yang mengecam pasukan Inkuisisi sebagai pendosa, sementara pihak lain justru mengelu-elukan sang jagoan sebagai nabi. Di tengah hiruk-pikuk ini, tetap kita harus mencari tahu siapa dalang sesungguhnya di balik kasus peledakan Majelis tersebut.
Gameplay
Selain memiliki jalan cerita yang memikat, game ini juga memiliki sistem yang menarik. Kamu dapat berbicara dan berinteraksi dengan teman seperjuangan dan juga dengan lawan. Sikap dan jawaban seperti apa yang kamu pilih akan mempengaruhi jalan cerita dan sikap teman seperjuanganmu. Salah-salah kamu bertindak, bisa saja teman seperjuanganmu tidak suka dan malah pergi meninggalkanmu. Untungnya tidak semua karakter yang bisa pergi begitu saja, hanya beberapa karakter yang tidak begitu selaras dengan jalan cerita. Kamu juga dapat menempuh jalan romansa dengan salah satu anggota Inkuisisi.
Sebelum kamu memulai misi untuk menyelamatkan dunia, pertama kamu harus membuat karakter terlebih dahulu. Kini kamu dapat memilih 4 spesies: manusia, elf, dwarf, dan qunari. Setiap ras punya status dan bonus yang berbeda, jadi pastikan kamu membuatnya sesuai dengan gaya yang sesuai dengan permainanmu. Character creation-nya gampang dipahami dan dieksperimentasikan, tetapi bukan berarti kualitas dikorbankan.
Pada character creation, kamu hanya bisa memilih tiga kelas: Rogue, Warrior, atau Mage. Mungkin kamu jadi teringat dengan Dragon’s Dogma melihat settingan seperti ini. Namun, game ini tidaklah action-oriented seperti Dragon’s Dogma yang bisa memanjat monster yang bahkan bisa terbang sekalipun. Dragon Age: Inquisition lebih taktis dan potensinya terletak pada skill-skill menarik seperti “Fallback Plan” untuk Rogue, “Charging Bull” untuk Warrior, dan “Barrier” untuk Mage.
Namun, game bukan berarti tanpa celah. Pada saat naik level kamu hanya dapat mengupgrade ability saja, padahal di game pendahulunya, Dragon Age: Origins, kamu bisa bebas sesuka hati mengatur sampai ke statistik yang lebih detail seperti menaikkan status strength/constitution/cunning sesuai jatah point. Ini dapat memberi keluwesan bagi pemain untuk membuat build yang lebih kreatif.
Pertarungan
Battle |
Kita mulai dengan mode action. Pada saat memulai pertarungan, kamu cukup memencet tombol R2 untuk melakukan serangan standar. Jurus-jurus sakti bisa kamu gunakan dengan memencet tombol kotak/bulat/segitiga/R1, dan kamu juga bisa menaruhnya di halaman ke-2 dengan menahan tombol L2 terlebih dahulu. Jurus-jurus ini tentu saja harus kamu pelajari terlebih dahulu, kemudian kamu letakan pada tombol-tombol tadi untuk dapat dikeluarkan. Setiap karakter memiliki stamina/mana yang digunakan untuk mengeluarkan jurus-jurus tersebut. Kalau stamina/mana kamu habis kamu tidak dapat menggunakan jurus-jurus tersebut, tapi untungnya stamina/mana kamu akan regenerasi setiap detiknya dengan cepat. AI pada game ini juga bisa dibilang baik dalam membantu kamu melawan musuh-musuh. Kamu juga dapat mengatur kebiasaan mereka pada menu karakter masing-masing.
Berikutnya, mode taktikal. Pada saat memencet tombol touch button pertarungan akan terhenti seakan seperti di-“pause”. Di sini kamu bisa secara mendetail untuk mengatur masing-masing karakter apa yang akan dilakukannya. kamu bisa juga melihat keadaan lingkungan dengan santai karena musuh juga tidak bergerak. Kamu juga dapat melihat kekuatan dan kelemahan lawan, dan menggunakan skill yang cocok untuk lawan tersebut. Saya sendiri tidak pernah menggunakan metode ini karena terlalu malas, saya selalu menggunakan mode action sampai tamat bahkan Platinum dengan difficulty tersulit tanpa menemui kendala dengan metode ini.
Penjelajahan
Gameplay |
Penjelajahan juga tidak kalah menariknya di game ini. Sekarang kamu menjelajah map yang sangat luas mirip dengan open world ala Skyrim. Pemandangan di game ini terlihat luar biasa, grafiknyapun memukau. Saat saya pertama kali menyentuh daerah bernama Hinterlands, saya cukup kelabakan untuk menjelajahi detail setiap map ini. Selain itu map-map yang sangat luas lainnya juga masih banyak, kalian akan disibukkan dengan menjelajahi setiap inci map untuk melakukan mengecekan dan menyelesaikan side quest yang diberikan oleh npc. Di sini nantinya kamu juga dapat mengendarai kuda, kalau tidak ada, waduh, bisa pegal kamu jelajahi terus dengan berjalan kaki. Untuk membuka map-map tersebut nantinya kamu harus masuk ke dalam War Room. Di sana kamu bisa memerintahkan anak buah untuk menyelesaikan misi, dan membuka map-map baru.
Membuat Senjata
Crafting |
Dalam game ini kamu juga dapat membuat senjata dan armor yang kuat untuk melawan musuh. Armor dan senjata buatan ini bahkan menjadi senjata terkuat dibandikan kamu berusaha mencarinya dari loot. Untuk membuat barang barang bagus tersebut kamu perlu untuk mendapatkan resep senjatanya terlebih dahulu. Resep - resep tersebut bisa kamu dapatkan dari loot dan berbelanja di toko. Setelah mendapatkan resepnya, kamu harus memiliki bahan - bahan untuk membuatnya mulai dengan cara berburu binatang, sampai memungut batu - batuan.
Multiplayer
Class Multiplayer yang dapat dipilih |
Disini juga terdapat mode Multiplayer yang mirip dengan Mass Effect 3. Kamu bisa co-op sampai 4 orang dan menjelajahi map untuk melawan musuh. Bagi kamu yang suka mode skirmish atau sandbox suatu permainan dan sedang cukup bosan dengan jalan cerita, bisa jadi multiplayer ini amat mengasyikkan. Tapi bila tidak, multiplayer ini dapat membuat bosan karena terpisah dari single player dan tidak berpengaruh apapun pada single playernya; Misi dan mapnya dapat dikatakan minim. Sistemnya hampir sama dengan single player: Kamu masuk ke dalam suatu misi yang berisi musuh-musuh yang banyak, mencari item dan gold, dan meramu kelas baru dari loot yang diperoleh.
0 comments:
Post a Comment